23.06.202019:06:00UTC+00Futures Minyak Kembali Naik. Ditutup di Titik Tertinggi Lebih dari Tujuh Setengah Tahun

Harga emas bergerak lebih tinggi pada hari Selasa, memperpanjang kenaikan baru-baru ini, karena trader terus mencari komoditas safe-haven. Harga logam kuning naik karena dolar melemah dan kekhawatiran atas kesepakatan perdagangan AS-China kembali muncul menyusul komentar dari penasihat perdagangan Gedung Putih, Peter Navarro, tentang kegagalan China untuk memperingatkan AS atas wabah virus korona. Ada tanda-tanda pemulihan ekonomi setelah beberapa langkah-langkah stimulus besar yang diantarkan oleh bank sentral global dan pemerintah. Namun, peringatan dari berbagai lembaga seperti Bank Dunia, IMF dan Federal Reserve bahwa akan membutuhkan waktu lama bagi perekonomian untuk pulih dan kembali ke jalurnya karena wabah virus, terus mendorong investor untuk mencari aset safe-haven. Indeks dolar, yang turun ke posisi terendah 96,39, memulihkan beberapa penurunan setelahnya, tetapi masih mendekam dalam warna merah di 96,64, turun 0,4% dari penutupan sebelumnya. Emas berjangka untuk Agustus ditutup naik $15,60 atau sekitar 0,8% di harga $1.782,00 per ons, penutupan tertinggi sejak awal Oktober 2012. Perak berjangka untuk Juli naik $0,160 atau 0,9% menjadi $18,063 per ons, sementara Tembaga berjangka untuk Juli ditutup di harga $2,6585 per pon, naik $0,0060 atau 0,2%. Dalam berita ekonomi AS, data dari Departemen Perdagangan mengungkap penjualan rumah baru menunjukkan peningkatan penting di bulan Mei. Data menyatakan penjualan rumah baru melonjak 16,6% ke tingkat tahunan 676.000 pada bulan Mei dari level 580.000 pada April dengan revisi menurun yang signifikan. Para ekonom memperkirakan penjualan rumah baru melonjak 2,7% ke tingkat tahunan 640.000 dari 623.000 yang awalnya dilaporkan untuk bulan sebelumnya. Harga emas bergerak naik pada hari Selasa dan dolar sedikit turun karena investor bereaksi terhadap pesan bervariasi dari penasihat perdagangan Gedung Putih Peter Navarro atas kesepakatan perdagangan Fase 1 AS-China. Peter Navarro mengklarifikasi bahwa pernyataan sebelumnya tentang kegagalan China untuk memperingatkan AS atas wabah virus korona "diambil secara luas di luar konteks." Ia mengatakan, komentar tersebut "tidak ada hubungannya sama sekali dengan kesepakatan perdagangan Fase I, yang terus berlangsung. Saya hanya berbicara dengan kurangnya kepercayaan yang kita miliki terhadap Partai Komunis China setelah mereka berbohong atas asal-usul virus China dan menyebarkan pandemi tersebut ke seluruh dunia. " Trump juga berusaha meyakinkan investor dengan postingan di Twitter yang menyatakan kesepakatan perdagangan itu "sepenuhnya utuh" dan mengatakan ia berharap China akan "terus memenuhi ketentuan Perjanjian!" Selain itu, sejumlah negara bagian di AS terus melaporkan peningkatan kasus virus baru dan rawat inap, yang membantu meningkatkan daya tarik safe-haven logam mulia.