15.09.202107:51:00UTC+00Pertumbuhan Penjualan Ritel China Melambat Dengan Tajam Di Bulan Agustus

Penjualan ritel China tumbuh pada kecepatan yang jauh lebih lemah pada Agustus karena wabah varian Delta yang membebani kegiatan konsumsi masyarakat, dan pertumbuhan produksi industri melemah di tengah kemacetan rantai pasokan dan biaya bahan baku yang lebih tinggi. Menurut data yang diterbitkan oleh Biro Statistik Nasional pada hari Rabu, menunjukkan bahwa penjualan ritel hanya tumbuh sebesar 2,5 persen pada basis tahunan di bulan Agustus. Angka tersebut jauh lebih rendah dari pertumbuhan 8,5 persen Juli dan tingkat yang diharapkan dari angka 7 persen. Produksi industri tercatat tumbuh secara moderat sebesar 5,3 persen tahun-ke-tahun di bulan Agustus, tetapi lebih lambat dari kenaikan 6,4 persen yang terlihat di bulan Juli dan perkiraan para ekonom sebelumnya adalah sebesar 5,8 persen. Selama periode Januari hingga Agustus, investasi aset tetap naik 8,9 persen setelah naik 10,3 persen pada periode Januari hingga Juli. Sebelumnya para ekonom telah memperkirakan kenaikan sebesar 9 persen. Tercatat dalam delapan bulan pertama di tahun 2021, investasi properti dilaporkan tumbuh 10,9 persen dari tahun lalu. Tingkat pengangguran yang disurvei mencapai 5,1 persen di bulan Agustus. Setiap gangguan terkait virus jangka pendek memang terbukti sementara ini, jika gejolak pada Januari dianggap merupakan sebuah indikasi, menurut Julian Evans-Pritchard, seorang ekonom di Capital Economics. Namun, ekonom sendiri mengatakan hal yang sama tidak dapat dikatakan untuk hambatan yang dihadapi sektor properti, yang kemungkinan akan semakin meningkat karena penopang permintaan perumahan dari tabungan yang dibangun selama pandemi terus mereda. Kekuatan ekspor saat ini juga tidak mungkin dipertahankan karena pola konsumsi global menjadi normal setelah pandemi, lanjut para ekonom.