23.09.202118:20:00UTC+00Futures Emas Ditutup Turun Tajam

Harga emas bergerak turun pada hari Kamis, menyeret kontrak berjangka emas paling aktif ke penutupan terendah dalam lebih dari enam minggu. Awal tapering program pembelian obligasi The Fed segera pada akhir tahun ini, dan peningkatan prospek serangkaian kenaikan suku bunga pada tahun 2022 dan 2023 membebani harga emas. Rally di pasar saham global di tengah membaiknya sentimen risiko juga berkontribusi pada melemahnya permintaan terhadap logam kuning safe-haven. Kekhawatiran atas dampak potensi gagal bayar oleh perusahaan real eastate ternama China, Evergrande, mereda setelah bank sentral China memasukkan 120 miliar yuan ke dalam sistem perbankan melalui perjanjian reverse repurchase, yang menghasilkan suntikan bersih senilai 90 miliar yuan. Emas berjangka ditutup turun meskipun dolar lemah. Indeks dolar sore ini turun menjadi 92,98, kehilangan sekitar 0,5%. Emas berjangka untuk bulan Desember ditutup turun $29,00 atau sekitar 1,6% pada $1.749,80 per ounce. Perak berjangka untuk bulan Desember dtutup turun $0,228 pada $22,679 per ounce, sementara tembaga berjangka untuk Desember ditutup pada $4,2310 per pon, turun $0,0210 dari penutupan sebelumnya. The Fed dalam pengumuman keputusan kebijakan moneter terbarunya mengatakan bahwa "moderasi dalam laju pembelian aset akan segera dibenarkan" jika kemajuan menuju tujuan ganda berlanjut secara luas seperti yang diharapkan. Bank sentral saat ini berencana melanjutkan pembelian obligasi setidaknya $120 miliar per bulan, tetapi diperkirakan akan mulai menguranginya pada akhir tahun ini. Selama konferensi pers pasca-pertemuannya, Kepala Fed, Jerome Powell, mengisyaratkan bank sentral dapat mulai mengurangi pembelian asetnya segera setelah pertemuan berikutnya pada awal November. Sebuah laporan yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja pagi ini menunjukkan klaim pertama kali tunjangan pengangguran AS secara tak terduga meningkat selama dua minggu berturut-turut dalam pekan yang berakhir 18 September. Departemen Tenaga Kerja mengatakan klaim pengangguran awal naik menjadi 351.000, bertambah 16.000 dari level revisi minggu sebelumnya 335.000. Dengan kenaikan tersebut, klaim pengangguran naik lebih jauh dari level terendah era pandemi di 312.000 yang ditetapkan dalam pekan yang berakhir 4 September. Para ekonom memperkirakan klaim pengangguran turun menjadi 320.000 dari 332.000 yang awalnya dilaporkan untuk bulan sebelumnya.