15.10.202110:10:00UTC+00Harga Minyak Naik Di Tengah Defisit Pasokan Yang Meluas

Harga minyak naik pada hari Jumat dan berada di jalur untuk membukukan kenaikan mingguan kedelapan berturut-turut di tengah perkiraan defisit pasokan selama beberapa bulan ke depan. Benchmark minyak mentah berjangka Brent melonjak 72 sen, atau 0,9 persen, menjadi $84,75 per barel, sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 69 sen, atau 0,9 persen, menjadi $82,00 per barel. Melonjaknya harga gas alam dan batu bara menekan perusahaan dan para produsen pembangkit listrik untuk beralih menggunakan minyak, sebuah tren yang dapat menambahkan permintaan global sebesar setengah juta barel per hari, ungkap Badan Energi Internasional (IEA) pada hari Kamis dalam laporan bulanannya. IEA mengatakan dalam Laporan Pasar Minyak terbarunya bahwa mereka memperkirakan permintaan minyak akan meningkat sebesar 5,5 juta barel per hari menjadi 96,3 juta barel per hari pada tahun 2021, dan sebesar 3,3 juta barel per hari menjadi 99,6 juta barel per hari pada tahun 2022, sedikit di atas tingkat sebelum pandemi Covid19. Harga minyak juga mendapat dukungan setelah Arab Saudi menolak seruan untuk peningkatan produksi tambahan dari OPEC+, dengan mengatakan penghentian pengurangan produksi kelompok tersebut dapat melindungi pasar minyak dari perubahan harga liar yang terlihat di pasar gas alam dan batu bara. Para investor mengabaikan kenaikan yang lebih tinggi dari perkiraan dalam stok minyak mentah AS pekan lalu karena produksi minyak mentah kilang turun.