Amerika Serikat tengah menyiapkan pengumuman ke China mengenai Perang Dingin.

Kongres AS tengah bersiap untuk menyetujui RUU pertahanan (Undang Undang Otorisasi Pertahanan Nasional) sebesar $ 716 milyar setahun.

Menurut anggota kongres, kali ini undang-undang pertahanan akan dengan jelas ditujukan terhadap China. Anggota kongres menunjuk ancaman seperti itu dari China: tindakan agresif di Laut China Selatan, pencurian teknologi canggih di AS, dan propaganda "ide-ide komunis" di Amerika Serikat. Sebagai ancaman bersama dengan China, anggota kongres menyebut Rusia.

Setelah tindakan Pemerintahan Trump melawan China dalam perdagangan, tindakan dukungan anti-China di kedua partai besar AS tengah berkembang.

Strategi Pertahanan Nasional AS untuk 2018 (bagian yang tidak diklasifikasikan) menunjukkan ancaman utama ke Amerika Serikat - dimulainya kembali persaingan global untuk kepemimpinan dunia (seperti sebelum jatuhnya Uni Soviet pada tahun 1991 - komentar Makarov). Dokumen tersebut mengatakan bahwa China sedang melakukan modernisasi militer yang intensif dan kebijakan ekonomi yang agresif sambil berusaha memperluas lingkup pengaruh untuk mensubordinasikan wilayah Samudra Hindia dan Pasifik secara ekonomi. Sebelumnya, Amerika Serikat mengatakan bahwa mereka tidak akan mengizinkan satu negara mendominasi wilayah tersebut - sebuah pernyataan eksplisit terhadap China.

RUU membutuhkan ketangguhan dari akses China ke teknologi AS yang canggih. Hal ini dapat memengaruhi sejumlah besar perusahaan AS yang membuat perangkat mereka di China.

RUU itu mengharuskan pembatasan pengaruh propaganda China pada media Amerika, lembaga budaya, lembaga akademis, dan bisnis.

Semua ini sangat mirip dengan sikap AS terhadap Uni Soviet di tengah-tengah Perang Dingin.

Kesimpulan: Undang-undang AS ini siap secara resmi memulai perang dingin dengan China.