Pada malam hari, para pimpinan negara-negara Uni Eropa sepakat menunda keluarnya Inggris dari UE selama beberapa pekan.

"Brussels siap mengizinkan London untuk menunda Brexit hingga 22 Mei, jika kesepakatan perpisahan disetujui oleh Parlemen Inggris pekan depan. Jika tidak, penundaan hanya akan berlangsung hingga 12 April," berdasarkan putusan final KTT UE.

"Hingga tanggal ini, 12 April, semua opsi tetap terbuka bagi Inggris. Pemerintah negara tersebut masih dapat menentukan pilihan antara dengan atau tanpa kesepakatan, lamanya penundaan tanggal Brexit, atau penarikan pengajuan keluar dari aliansi tersebut", ujar Presiden Dewan Eropa, Donald Tusk.

Mata uang Inggris telah merespon perkembangan berita ini, meninggalkan titik terendah sesi.

Menariknya, pasangan GBP / USD sekali lagi menjauh dari level support penting, yang penembusannya membuka jalan penurunan beberapa angka dalam sekali waktu.

Banyak ahli kini tengah bertanya-tanya, jika para politikus Inggris seringkali tidak dapat sepakat, perubahan apa yang akan terjadi dalam waktu beberapa pekan yang diberikan?

"Situasinya sekarang, masih menunjukkan "hard" Brexit dapat terjadi", - ujar ahli strategi mata uang Robobank.

Menurut prakiraan konsensus para ekonom yang diteliti oleh Bloomberg, keluarnya Inggris dari UE tanpa kesepakatan dapat menyebabkan penurunan nilai tukar pound sterling sebesar 8% dari level saat ini. Implementasi skenario tersebut mengisyaratkan penurunan dalam GBP / USD ke titik 1,20.