Sejumlah pelaku pasar telah kehilangan kepercayaan jika perdana menteri Inggris akan mampu mengatasi panasnya suasana. "Dia telah gagal, dan otoritasnya telah rusak," menurut mantan rekan kerja May. Pada hari Rabu, Pound jatuh ke level terendah dalam tiga bulan, dan turun menjadi $1,2790 pada hari Kamis di akhir sesi Eropa. Terendah tahunan telah diperbarui, selanjutnya apa yang akan terjadi?

Hari ini, Theresa May bertemu dengan sejumlah anggota partai yang ingin menggulingkannya dari jabatan perdana menteri. Dia pernah menghadapi tekanan seperti ini sebelumnya, tetapi kali ini semuanya jauh lebih serius. Peluang untuk memberlakukan rencana Brexitnya terlihat sangat lemah, kesabaran para deputi habis.

Awal minggu ini, May berjanji untuk mempresentasikan rencananya pada awal Juni. Jadi, dia ingin memenangkan lebih banyak waktu untuk dirinya sendiri. Sementara itu, Donald Trump dijadwalkan untuk mengunjungi Inggris pada saat yang sama. Di sini muncul pertanyaan, apakah dia bisa bertahan dalam beberapa minggu yang sangat mengganggu ini?

Menurut beberapa sumber, perwakilan Tories sangat serius dan akan bersikeras akan pengunduran diri perdana menteri Inggris. Anggota parlemen mungkin mewajibkan Theresa May untuk meninggalkan jabatannya sampai pertengahan Juni, dan jika ini tidak terjadi, mereka dapat memulai pemungutan suara baru dengan mosi tidak percaya.

Boris Johnson telah mengkonfirmasi bahwa ia akan mengajukan pencalonannya sebagai penerima kuasa May.

Sebelumnya, sang perdana menteri setuju untuk meninggalkan jabatannya hanya dengan imbalan persetujuan terhadap perjanjian yang ia ajukan.

Perhatikan bahwa Pound Inggris bersama-sama dengan Dolar AS menunjukkan penurunan yang signifikan dan tajam dalam volume besar. Ini adalah sinyal "bearish" yang sangat baik, karena itu berarti merupakan pemain besar yang terus mendorong harga turun.