Pada Kamis, dolar AS naik terhadap euro dan pound ditengah kabar bahwa tingkat pengangguran di AS turun pada bulan Juni tahun ini, menandakan pemulihan bertahap pasar tenaga kerja setelah pandemi virus corona. Bahkan Presiden AS Donald Trump mencatat kenaikan signifikan dalam pekerjaan baru, menunjuk pada restorasi ekonomi AS.
Laporan yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS mengungkapkan bahwa tingkat pengangguran tidak hanya turun ke 11,1% pada bulan Juni, tetapi juga 4,8 juta pekerjaan baru tercipta dalam perekonomian. Namun, terdapat sejumlah kesulitan dan kekhawatiran yang dapat mempengaruhi indikator ini di masa mendatang, yaitu, meskipun indikator naik, terdapat lebih sedikit lapangan kerja yang tersedia dalam pasar tenaga kerja sekarang dibandingkan dengan sebelum pandemi virus corona bermula.
Permasalahan utamanya sekarang adalah penyebaran virus corona, banyak negara yang kembali terpaksa memberlakukan kebijakan jaga jarak dan isolasi yang menekan aktivitas ekonomi. Bar dan restoran kembali ditutup di Texas dan di Florida, pembatasan juga berimbas pada sejumlah outlet makanan katering.
Tidak diragukan lagi, tindakan dari otoritas untuk membantu perusahaan kecil menjaga pasar buruh agar tidak jatuh lebih dalam. Namun, uangnya sekarang menipis, yang kemungkinan besar akan menyebabkan pengurangan pegawai dan staf, khususnya dalam konteks pemberlakuan langkah karantina selanjutnya. Perusahaan ritel, yang baru saja pulih dari dampak krisis pandemi, pasti akan kembali terpukul.
Laporan mingguan mengenai angka aplikasi awal untuk tunjangan pengangguran di AS juga menunjukkan penurunan. Menurut data, selama pekan 21-27 Juni, jumlah aplikasi turun sebanyak 55.000, mencapai hanya 1,43 juta.
Seperti yang disebutkan di atas, banyak negarabagian yang kembali menerapkan langkah isolasi. Baru kemarin, Chicago menerapkan karantina dua pekan untuk warga yang memasuki kota tersebut dari negara bagian lainnya seperti Texas, California, Florida dan Alabama.
Di Florida, jam malam diperkenalkan untuk menghadang penyebaran virus corona. Jam malam akan dilaksanakan muali 20:00 sampai 04:00, jadi pembukaan semua fasilitas hiburan seperti kasino dan bioskop dibatalkan. Florida telah mencatat lonjakan dalam jumlah kasus COVID-19 kemarin.
Negara bagian lainnya yang juga tidak tinggal diam adalah Texas. Kemarin, Gubernur Greg Abbott mengumumkan kewajiban mengenakan masker yang dilatarbelakangi oleh kenaikan tajam jumlah kasus baru infeks virus corona. Pembatasan perkumpulan sosial dengan lebih dari 10 orang juga tengah dipertimbangkan. Langkah tersebut tentu tidak akan menguntungkan aktivitas ekonomi dan akan kembali menyebabkan penurunan dalam permintaan konsumen, yang akan berimbas negatif pada sentimen konsumen dan penilaian mereka di masa depan.
Sedangkan untuk laporan makroekonomi, penurunan tajam dalam penghasilan rata-rata warga Amerika terlihat pada Juni tahun ini. Penghasilan telah turun 1,0% pada bulan Mei, namun kemudian pada bulan Juni penurunan berlanjut dan akhirnya mencapai 1,2%. Para ekonom tidak mengharapkan hasil seperti ini karena mereka mengharapkan kenaikan tipis dalam indikator sejak ekonomi telah dibuka.
Defisit perdagangan di AS juga tumbuh pada bulan Mei, yang tidak mengejutkan pada trader, karena penurunan impor dan ekspor di tengah permintaan global yang lemah yang disebabkan oleh pandemi virus corona cukup dapat diprediksi. Laporan yang dirilis oleh Departemen Perdagangan AS ini mengungkapkan bahwa defisit dalam perdagangan barang dan jasa naik hingga 9,7% pada bulan Mei dan mencapai $54,6 miliar. Para ekonom memperkirakan defisit akan mencapai $53,0 miliar.
Angka seperti ini tercatat karena impor turun 0,9% ke $199,1 miliar pada bulan Mei, sementara ekspor turun sebanyak 4,4% ke $144,5 miliar. Angka ini sama seperti level yang terlihat selama krisis keuangan pada 2008-2009 lalu.
Sedangkan untuk gambaran teknikal pasangan EUR/USD, kuotasi masih di dalam rentang sebelumnya, jadi target utama untuk bulls adalah menembus level tertinggi pekan ini di dekat 1.1290, yang tidak dilakukan kemarin. Hanya setelah itu, euro akan mampu kembali ke area 1.1350 dan 1.1390. Namun, bears tengah mencoba breakout dari level support 1.1240, jika berhasil akan membawa EUR/USD ke level rendah 1.1190.
GBP / USD
Pound Inggris juga bergerak di bawah koreksi kemarin ditengahkabar mengenai keadaan pasar tenaga kerja AS saat ini. Namun, pasar tetap berpihak pada bulls.
Hari ini, data mengenai sentimen konsumen di Inggris dirilis, dimana pada akhir Juni, kenaikan tipis tercatat. Menurut laporan Gfk, indeks sentimen konsumen sebesar -27 poin pada bulan Juni, lebih baik dari -30 poin pada awal bulan lalu. Para ekonom memperkirakan indeks tetap tidak berubah.
Esok hari, katering, hotel, pusat perbelanjaan dan hiburan akan dibuka di Inggris. Banyak yang memperkirakan wabah baru virus corona akan muncul karenanya, jadi permintaan untuk pound Inggris telah turun.
Dengan demikian, untuk gambaran teknikal GBP/USD, breakout dari level support 1.2450 akan menyebabkan penghapusan sejumlah stop order bull dan pergerakan turun yang besar ke level rendah di 1.2385 dan 1.2320. Namun, jika bulls berhasil menunjukkan kekuatan dan menjaga pasangan ini tetap di level saat ini, percobaan lainnya akan dibuat untuk menembus level maksimum di 1.2530.
