Saham AS naik minggu lalu, namun tetap di dalam saluran horizontal. Pengendali utama dari pertumbuhan adalah data inflasi, yang tampaknya naik ke 5% di bulan Mei, berkat pada kenaikan 5-6% pada harga. Tidak jelas apakah penyebab penurunan tajam dari harga satu tahun lalu selama krisis virus corona, atau jika itu memiliki alasan yang lebih luas seperti likuiditas dari bank sentral utama.

Sejauh ini, hanya negara-negara berkembang yang meningkatkan suku bunga, seiring bank sentral utama seperti Fed kuat dalam mempertahankan kebijakan moneter lemah. Fed mengatakan akan meninggalkan nilai minimum di 1,25%, dan terus membeli obligasi pada suku bunga dari $120 miliar per bulan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

Minggu lalu:

Dow Jones turun 0.6% (200 poin) dan nilai 34.400 poin. Diperkirakan akan berkisar sekitar 34.300 - 35.000 poin minggu ini;

S&P 500 naik 0.7% (30 poin) dan mencapai 4.255 poin. Diperkirakan akan bernilai sekitar 4.200 - 4.300 poin minggu ini;

Nasdaq naik 1.5% (250 points), naik ke 14.170 poin. Itu diperkirakan akan mencapai 14.000 - 14.500 poin minggu ini.

Dow turun meskipun terdapat harga komoditi tinggi, sementara itu S&P 500 dan Nasdaq kembali ke ketinggian sepanjang waktu.

Kesimpulan: pasar AS akan naik sebanyak 5-7% jika Fed mengisyaratkan perubahan kebijakan lebih jauh. Jika tidak, saham akan turun .