Pasangan AUD/USD secara bertahap pulih setelah dorongan menurun ke posisi terendah multi-bulan. Jumat lalu, instrumen ini terindikasi mencapai level 0.7478, menunjukkan level terendah tahunan. Terakhir kali pasangan ini berada di area harga ini adalah pada Desember 2020, sebagai bagian dari tren naik dari angka ke-70.
Terlepas dari momentum penurunan yang kuat, penurunan pasangan ini gagal terus turun pada minggu ini – penjual kembali kecewa dengan kerentanan dolar AS. Pidato menghancurkan Jerome Powell di Kongres dan data ekonomi makro yang lemah memungkinkan trader AUD/USD untuk membalikkan pasangan ini, menaikkannya sebesar 100 poin. Perlu juga dicatat bahwa pembeli dolar Australia tidak hanya dapat mengandalkan kerentanan dolar AS karena memiliki argumen untuk tumbuh. Namun, dolar Australia tetap dalam bayang-bayang pasangan berpengaruhnya.
Dapat diingat bahwa pertumbuhan pasar tenaga kerja Australia dirilis sehari setelah hasil rapat Fed bulan Juni diumumkan. Rilis ini melampaui ekspektasi semua pakar – komponen utama rilis di "zona hijau", yang mencerminkan pemulihan ekonomi Australia. Secara khusus, tingkat pengangguran di negara tersebut turun tajam menjadi 5,1%, meskipun prakiraan awal mengatakan bahwa pengangguran seharusnya tetap sebesar 6,5%. Indikator ini menunjukkan tren menurun selama tujuh bulan berturut-turut. Pengangguran terakhir kali berada di level ini pada Februari tahun lalu, bahkan sebelum krisis virus corona. Dinamika positif peningkatan jumlah pegawai juga perlu diperhatikan. Indikator keseluruhan pada bulan Mei ternyata lebih baik daripada prakiraan, mencapai 115 ribu (dengan prakiraan pertumbuhan sebanyak 30 ribu). Selain itu, struktur indikator ini menunjukkan bahwa pertumbuhan secara keseluruhan disebabkan oleh kesempatan kerja penuh, sedangkan pekerjaan paruh waktu menunjukkan hasil yang cukup lemah (rasio 97,5/17,5).
Trader AUD/USD mengabaikan publikasi minggu lalu karena publikasi tersebut berada di bawah pengaruh mata uang AS, yang sepenuhnya mengendalikan situasi pasangan ini. Namun, sekarang hype seputar dolar AS telah jatuh, Nonfarm Australia memberikan dukungan untuk dolar Australia. Perlu dicatat bahwa bulan depan, Reserve Bank akan mempertimbangkan apakah akan mempertahankan yield obligasi 3 tahun yang jatuh tempo pada April 2024 sebagai target atau beralih ke sekuritas dengan batas waktu 24 November. Yang terpenting, RBA akan mempertimbangkan masalah pembelian obligasi lebih lanjut pada rapat bulan Juli. Sebelum ini, setiap laporan ekonomi makro berperan penting bagi AUD, jadi tidak diragukan lagi bahwa pasar hanya mengabaikan Nonfarm Australia untuk sementara.
Pada gilirannya, mata uang AS berada di bawah tekanan latar belakang dari beberapa faktor fundamental. Pertama, Ketua Fed, Jerome Powell, menyamakan optimisme umum bulls dolar mengenai niat "hawkish" The Fed selama pidatonya di Kongres. Ia mengatakan bahwa regulator tidak akan memaksa untuk menaikkan suku bunga, hanya melihat inflasi. Pada saat yang sama, ia meyakinkan anggota kongres bahwa The Fed tidak akan terburu-buru untuk memperketat parameter kebijakan moneter. Adapun mengenai prospek program insentif, ada lebih banyak pertanyaan daripada jawaban: kepala regulator AS membatasi dirinya pada frasa umum, yang intinya bermuara pada posisi tunggu dan lihat.
Laporan ekonomi makro Amerika juga memberikan tekanan tambahan pada dolar AS. Secara khusus, indikator penjualan rumah di pasar primer AS menunjukkan dinamika negatif, turun hampir 6%. Indeks aktivitas bisnis AS di sektor jasa juga mengecewakan. Indikator menghentikan pertumbuhan 5 bulan berturut-turut dan memasuki "zona merah", tidak memenuhi nilai prakiraan. Meskipun minor, data ini juga berkontribusi pada penguatan mood bullish. Pembeli AUD/USD berhasil menguji level 0.76, tetapi gagal berkonsolidasi di area ini, turun sebanyak 40 poin.
Mengingat posisi Jerome Powell selama pidatonya di Kongres, dapat diasumsikan bahwa dolar Australia akan kembali mencoba mencapai angka ke-76 dalam jangka menengah. Pasar komoditas juga memberikan dukungan latar belakang untuk mata uang ini. Secara khusus, harga bijih besi mencapai $ 214 per ton (sebagai perbandingan, harganya berada di level $170 pada awal Maret, dan pada level $ 100 setahun yang lalu). Para ahli mengatakan bahwa ini terutama disebabkan oleh pertumbuhan produksi dan konstruksi di China. Kekhawatiran pelaku pasar mengenai terbatasnya pasokan bijih besi global menjadi faktor tambahan. Stok bahan mentah di pelabuhan China mencapai level terendah empat bulan pada bulan Juni, sementara pasokan bijih mingguan turun signifikan.
Dari sudut pandang analisis teknikal, level resistance pertama (target naik) pasangan AUD/USD terletak di 0.7600 (garis Tenkan-sen). Pada gilirannya, level support utama sedikit lebih tinggi – di 0.7650 (garis tengah Bollinger Bands pada D1). Posisi long dari posisi saat ini atau dengan pullback menurun ke level support 0.7540 dapat dipertimbangkan (garis tengah Bollinger Bands di chart empat jam yang bertepatan dengan garis Kijun-sen).
