Tingkat pengangguran di Inggris turun dari 4,7% menjadi 4,6%, yang tentu saja merupakan faktor yang sangat positif. Terlebih, tingkat pengangguran seharusnya tidak berubah. Namun, ini bukan satu-satunya data yang bisa membanggakan data pasar tenaga kerja, yang ternyata jauh lebih baik daripada ekspektasi terliar. Jadi, lapangan kerja meningkat sebanyak 183.000, bukan 150.000. Tingkat pertumbuhan upah rata-rata, yang seharusnya melambat dari 7,3% menjadi 6,7%, turun menjadi 6,8%. Tentu saja, pengurangan upah dapat dikatakan hanya momen negatif, tetapi penurunan tingkat pengangguran perlu diperhitungkan. Penurunan paralel dari kedua indikator tersebut benar-benar normal. Dan pertumbuhan upah diperkirakan melambat dengan tingkat pengangguran yang stabil. Akibatnya, pengangguran berkurang, dan pertumbuhan upah sedikit melambat. Secara umum, data pasar tenaga kerja Inggris digambarkan sangat baik. Jadi tidak mengherankan jika pound terus tumbuh secara bertahap.

Tingkat pengangguran (Inggris):

Namun semua hal yang paling menarik terjadi setelah pembukaan sesi perdagangan AS. Begitu tingkat inflasi di Amerika Serikat diketahui turun dari 5,4% menjadi 5,3%, pound tiba-tiba melonjak. Dan itu tampak cukup aneh, mengingat perlambatan pertumbuhan harga konsumen, dalam situasi saat ini, adalah momen yang sangat positif. Bagaimanapun, tingginya inflasi merupakan ancaman terbesar bagi pemulihan ekonomi yang sedang berkembang. Tetapi segera diperjelas bahwa semua ini hanyalah spekulasi dangkal, dan hanya dalam waktu setengah jam pertumbuhan digantikan oleh penurunan pesat pound. Jadi semuanya akhirnya jatuh.

Inflasi (Amerika Serikat):

Namun di Inggris, inflasi tidak turun, melainkan melonjak tajam dari 2,0% menjadi 3,2%. Kami sudah menunggu pertumbuhan yang cukup kuat, tetapi hanya sampai 2,9%. Jadi Inggris, meskipun dengan beberapa penundaan, menghadapi masalah yang sama seperti Amerika Serikat dan kawasan euro, dengan pesatnya pertumbuhan harga konsumen. Namun, seperti kemarin, pasar berperilaku agak aneh, dan alih-alih berhasil membentuk penurunan, pound berupaya tumbuh. Tentu saja, kita dapat berasumsi bahwa pada akhirnya semuanya akan terjadi persis sama seperti kemarin, dan pound akan segera turun. Tetapi peristiwa sangat mungkin akan berkembang agak berbeda. Penurunan pound kemarin ternyata sangat mengesankan, dan jauh lebih ambisius daripada mata uang lainnya. Pelaku pasar mungkin sebelumnya telah memperkirakan peningkatan inflasi di Inggris, dan tidak ada tempat bagi pound untuk terus turun. Namun, kemungkinan kelanjutan pelemahan pound masih tinggi.

Inflasi (Inggris):

Data produksi industri akan dipublikasikan di Amerika Serikat, yang tingkat pertumbuhannya akan melambat dari 6,6% menjadi 5,0%. Namun, ini adalah data tahunan, yang, dilihat dari jumlahnya, masih terdampak low base effect. Jadi data ini tidak benar-benar informatif. Padahal dalam skala bulanan, industri akan tumbuh sebesar 0,5%. Namun, sifat multi arah data tahunan dan bulanan akan saling mengimbangi, dan pasar kemungkinan akan tetap pada level saat ini. Dan data produksi industri itu sendiri agak bersifat sekunder, dan memiliki dampak yang agak lemah di pasar.

Manufaktur Industri (Amerika Serikat):

Selama spekulasi belakangan ini, harga menunjukkan volatilitas tinggi, sebagai akibatnya, titik lokal tertinggi 3 September ditembus untuk sementara waktu. Kegembiraan pembeli tidak berlangsung lama, volume posisi beli turun tajam di area 1.3880/1.3890. Hal ini menyebabkan pergerakan turun yang cepat menuju level 1.3800.

Dengan semua fluktuasi yang ada, harga masih tertahan di antara level referensi 1.3800/1.3880.

Ekspektasi dan prospek:

Dalam situasi ini, perhatian khusus diberikan pada nilai 1.3800, karena jika harga berada di bawahnya dalam periode empat jam, maka siklus menurun akan memanjang. Skenario alternatif akan relevan jika harga rebound dari level 1.3800, ini kemungkinan akan mengarah ke rentang sideways berikutnya.

Analisis indikator menyeluruh memberikan sinyal beli berdasarkan periode jangka pendek karena harga rebound dari level 1.3800. Instrumen teknikal pada periode intraday berorientasi pada penjualan karena siklus menurun pada periode hari sebelumnya.