timeframe 4 jam
Rincian teknikal:
Channel regresi linier atas: arah - menurun.
Channel regresi linier bawah: arah - naik.
Moving average (20; diperhalus) - sideways.
CCI: -16.5738
Pada hari Rabu pound Inggris yang berpasangan dengan dolar AS "berangkat" dari peristiwa hari Selasa. Nyatanya, tidak ada hal luar biasa yang terjadi pada Selasa. Laporan ekonomi makro yang cukup penting diterbitkan di Inggris dan Amerika Serikat. Namun, yang menarik bukan laporan itu sendiri, melainkan reaksi pasar terhadapnya. Sekilas, semuanya logis, dan pasca rilis statistik Inggris yang kuat, pound menunjukkan pertumbuhan. Pasca rilis statistik AS yang lemah, dolar AS menunjukkan penurunan. Secara total, pasangan ini tumbuh hampir sepanjang hari. Tetapi sekitar dua jam setelah publikasi laporan inflasi AS, pasangan ini tiba-tiba mulai turun dengan lebih kuat dari semua pertumbuhan sebelumnya, yang didasarkan pada data tertentu. Akibatnya, pasangan itu bahkan di bawah garis moving average, dan sepanjang hari Rabu, mencoba kembali ke atasnya. Meskipun pergerakan pada hari Selasa terlihat aneh, tren naik masih bertahan hingga saat ini. Situasinya euro kira-kira sama. Dengan demikian, kedua pasangan utama ini mempertahankan peluang bagus untuk terus tumbuh, yang kami tunggu-tunggu. Pada hari Rabu, laporan lain yang agak penting diterbitkan di Inggris (inflasi untuk bulan Agustus), yang menunjukkan kenaikan ke level 3,2% y/y. Pada saat yang sama, prakiraan menunjukkan peningkatan hingga maksimum 2,9% y/y. Pasar bereaksi sangat lemah terhadap laporan ini – pound naik sekitar 30 poin. Jadi, karena statistik di Inggris ternyata kuat, dan laporan terbaru di AS lemah, kita berhak memperkirakan kelanjutan pertumbuhan harga pasangan ini.
Selain itu, rencana global fundamental tidak berubah, yang berarti bahwa pertumbuhan mata uang Inggris tetap lebih baik. Ingat bahwa pasangan ini telah berhasil menyesuaikan hanya sebanyak 600 poin selama enam bulan terakhir terhadap tren 2.800 poin. Ini bahkan lebih kecil dari koreksi Fibonacci klasik 23,6%.
Sementara itu, konflik berdasarkan "Protokol Irlandia Utara" antara London dan Brussel dapat meningkat dalam waktu dekat. London menganggap protokol ini "tidak efektif" dan mengharuskan Uni Eropa untuk merevisinya secara penuh. Uni Eropa menolak karena protokol tersebut merupakan bagian dari perjanjian Brexit dan tidak dapat direvisi atas permintaan salah satu pihak. Namun, kemarin diketahui bahwa salah satu pejabat senior yang menangani masalah Brexit mengancam Komisi Eropa dengan menarik diri secara sepihak dari "protokol Irlandia Utara" jika Brussels tidak setuju untuk meninjaunya. Menurut David Frost, Uni Eropa harus menghormati keinginan Inggris untuk merevisi protokol jika ingin mempertahankannya. "Saya mendesak Uni Eropa untuk menganggap ini serius. Kami siap menerapkan Pasal 16 jika ini adalah satu-satunya jalan keluar kami dari situasi ini. Jika kami ingin menghindari skenario seperti itu, kami membutuhkan negosiasi," kata Frost. Pasal 16 ini mengizinkan suatu pihak untuk menangguhkan ketentuan-ketentuan tertentu "Protokol Irlandia Utara" jika hal itu "menimbulkan masalah serius." Namun dari sudut pandang Presiden Komisi Eropa, Maros Sefcovic, negosiasi baru hanya akan memperumit situasi. Belum lama ini, Partai Unionist Demokrat mengumumkan bahwa mereka siap berhenti bekerja di Parlemen Irlandia Utara jika tidak ada perubahan signifikan pada protokol tersebut. Dengan demikian, konflik baru dapat pecah di antara kedua pihak dalam waktu dekat, yang dapat berakhir di Pengadilan. Sebelumnya, UE telah berulang kali memperingatkan London bahwa setiap pelanggaran terhadap perjanjian Brexit yang telah ditandatangani akan memiliki konsekuensi hukum yang serius.
Dengan demikian, masalah Skotlandia dan Irlandia Utara tetap menjadi kunci bagi Inggris. Dalam kasus pertama, kemi mmebahas hilangnya seluruh wilayah, yang kedua - kemungkinan konflik di pulau Irlandia dan konflik dengan Uni Eropa, yang tetap menjadi mitra dagang dan strategis Inggris yang penting. Namun, belakangan ini, semakin banyak laporan tentang masalah yang disebabkan oleh Brexit datang dari Inggris. Kami telah membahas kekurangan pengemudi truk, sehingga banyak rantai pasokan terganggu akibat kekurangan barang di rak-rak toko. Kemarin, Federasi Produsen Makanan dan Minuman mengumumkan bahwa ekspor produk-produk ini ke negara-negara Uni Eropa telah berkurang setengahnya pada tahun 2021. Dengan demikian, pound terus di level yang tinggi hanya berkat kebijakan moneter Fed.
Volatilitas rata-rata pasangan GBP/USD saat ini sebesar 80 poin per hari. Bagi pasangan pound/dolar, ini adalah nilai "rata-rata". Pada hari Kamis, 16 September, diperkirakan akan terbentuk pergerakan dalam channel, yang dibatasi oleh level 1.3746 dan 1.3906. Reversal indikator Heiken Ashi ke bawah menandakan kemungkinan berlanjutnya pergerakan turun.
Level support terdekat:
S1 – 1.3794
S2 – 1.3763
S3 – 1.3733
Level resistance terdekat:
R1 – 1.3824
R2 – 1.3855
R3 – 1.3885
Rekomendasi trading:
Pasangan GBP/USD ditutup di bawah moving average pada timeframe 4 jam. Jadi, pembukaan posisi short diperlukan dengan target di level 1.3763 dan 1.3746 setelah reversal indikator Heiken Ashi terbentuk ke bawah. Order beli harus dipertimbangkan kembali jika harga ditutup di atas moving average dengan target di 1.3855 dan 1.3885 dna pertahankannya tetap terbuka hingga Heiken Ashi mengarah ke bawah.
