Saham AS menguat pada hari Selasa, ketika para investor menilai kembali risiko atas sektor real estat China dan potensi pengurangan oleh Federal Reserve.

S&P 500 dibuka lebih tinggi, yang pada awalnya menunjukkan beberapa peningkatan sentimen setelah kekhawatiran tentang dampak masalah utang Evergrande yang mengguncang pasar Senin lalu.

Adam Phillips, seorang direktur pelaksana EP Wealth Advisors, mengatakan: "Investor tetap berada di kursi mereka karena mereka menunggu pembaruan esok hari dari The Fed serta perincian seputar apakah dan bagaimana pemerintah China akan menanggapi krisis Evergrande."

Selain kekhawatiran tentang kemampuan Evergrande untuk melunasi utang $ 300 miliar, para investor juga bersiap untuk pertemuan Fed dua hari yang dimulai pada hari Selasa kemarin. Banyak yang mengharapkan para anggota The Fed untuk mulai meletakkan dasar untuk pengurangan. Dengan demikian, hasil Treasury naik dan dolar tetap stabil.

Ada juga kekhawatiran tentang virus corona, kata John A. Carey, seorang manajer uang di Pioneer Investment Management.

Tetapi ancaman terbesar adalah gejolak real estat di China, yang merupakan bagian dari tindakan keras Presiden Xi Jinping terhadap bisnis swasta. Sayangnya, hal itu memperburuk risiko yang dihadapi investor. Ini termasuk saham yang undervalued dan pembukaan kembali ekonomi yang lebih lambat karena ketegangan dari varian Delta (virus COVID-19) dan tekanan harga yang didorong oleh komoditas.

Pasar juga mencerna perkiraan pengurangan dukungan untuk kebijakan bank sentral.

Peristiwa penting lainnya yang harus diperhatikan minggu ini adalah:

- keputusan kebijakan Bank of Japan (Rabu);

- keputusan kebijakan Federal Reserve (Rabu);

- keputusan kebijakan Bank of England (Kamis);

- pidato Jerome Powell, Michelle Bowman dan Richard Clarida (Jumat).