Selama sesi Asia hari ini, pasangan AUD/USD menunjukkan koreksi ke atas, sekali lagi menguji batas 0,73. Pasangan ini menikmati penurunan sementara indeks dolar AS dan sentimen anti-risiko.
Penyebab langsung pertumbuhan hari ini adalah volume data perdagangan ritel Australia. Meskipun tetap berada di area negatif, namun indikator tersebut masih keluar di zona hijau, bertentangan dengan prakiraan yang lebih pesimis. Namun, setiap dinamika kenaikan dolar Australia hanya koreksi, yang disarankan digunakan untuk membuka posisi short. Banyak faktor fundamental yang bertentangan dengan mata uang Australia, yang tidak akan memungkinkan pembeli AUD/USD untuk membalikkan tren menurun. Oleh karena itu, puncak koreksi ke atas berada di sekitar level resistance 0.7330 (garis rata-rata indikator Bollinger Bands yang bertepatan dengan garis Kijun-sen). Selama dua minggu terakhir, pasangan ini belum naik ke atas target yang ditentukan.
Setelah pengumuman hasil pertemuan Fed bulan September, bull dolar berada dalam keadaan yang agak membingungkan. Indeks dolar AS menunjukkan dinamika seperti gelombang, yang memungkinkan lawan dolar untuk mengatur serangan balik pada pasangan "kelompok utama" (dengan pengecualian pasangan USD/JPY, di mana USD hampir tidak bisa mundur memperkuat posisinya). Di satu sisi, Jerome Powell menguraikan waktu pembatasan QE, sehingga menyelesaikan intrik selama berminggu-minggu. Di sisi lain, trader memainkan skenario "semi-hawkish" bahkan sebelum pertemuan, sementara retorika hati-hati dari ketua Fed tidak dapat memberikan dorongan tambahan pada dolar AS. Akibatnya, mata uang AS tetap di atas, tetapi tidak melonjak.
Situasi pasar saat ini dimanfaatkan oleh pembeli AUD/USD, yang bergerak menjauh dari posisi lokal terendah (0.7220) dan mampu mendekati angka ke-73. Situasi terkait Evergrande juga memberikan dukungan tidak langsung terhadap dolar Australia: pengembang China terbesar tersebut berjanji akan mencari dana untuk melunasi utang, meredakan (untuk sementara) ketegangan di pasar. Sentimen anti-risiko menurun, begitu pula permintaan trerhadap instrumen pelindung, termasuk dolar AS. Namun, struktur koreksi ke atas AUD/USD terlihat goyah karena pertumbuhan ini hanya bergantung pada "kesejahteraan" mata uang AS. Dolar Australia masih belum bisa memimpin.
Pertama, Reserve Bank of Australia menekan AUD, yang telah mengambil posisi defensif. Pada pertemuan terakhirnya, regulator menunda batas waktu revisi tahap program pembelian kembali obligasi berikutnya. Jika sebelumnya, Bank Sentral berencana membahas masalah ini pada bulan November, maka sekarang, mereka menunda momen ini hingga Februari 2022, sebagai reaksi terhadap melemahnya indikator ekonomi – terutama di pasar tenaga kerja. Menurut para ahli, jika pasar tenaga kerja tidak mengatasi serangan virus corona dalam beberapa bulan mendatang, "tenggat waktu" Februari akan dipindahkan lagi ke tanggal berikutnya.
Terkait nasib suku bunga, situasinya bahkan terlihat suram: menurut Gubernur RBA, Philip Lowe, regulator akan mulai memperketat parameter kebijakan moneter "paling awal pada 2024". Risalah rapat September yang diterbitkan minggu lalu mengkonfirmasi tolok ukur waktu ini. Bank Sentral Australia mencatat tingginya ketidakpastian terkait waktu dan kecepatan pemulihan ekonomi. Menurut anggota RBA, kemajuan menuju pencapaian tujuan Bank Sentral "mungkin lebih lama akibat virus corona strain delta."
Sementara itu, situasi terkait COVID-19 di negara ini meninggalkan banyak keinginan. Di satu sisi, lebih dari separuh populasi di atas usia 16 tahun menerima dosis pertama vaksin COVID-19. Di sisi lain, wabah penyakit masih tercatat di negara bagian terbesar di negara itu, yang tidak memungkinkan pihak berwenang untuk melonggarkan pembatasan karantina. Secara khusus, rekor harian baru kasus baru virus corona tercatat pada 25 – 847 September di negara bagian Victoria, Australia. Sementara itu, Melbourne mengalami isolasi terlama, yang sudah berlangsung lebih dari dua ratus hari. Pembatasan karantina di sini direncanakan akan dilonggarkan kira-kira pada akhir Oktober ketika 70% penduduk negara bagian akan menerima kedua dosis vaksin.
Pasar komoditas juga menekan dolar Australia. Harga produk bahan baku penting yang strategis untuk Australia, bijih besi, terus turun selama beberapa minggu. Para ahli percaya bahwa penyebab utama penurunan tajam harga bijih besi adalah kebijakan China untuk mendekarbonisasi proses pembuatan baja dan memerangi emisi CO2.
Semua ini menunjukkan bahwa pertumbuhan korektif pasangan AUD/USD berskala besar dapat digunakan untuk membuka posisi short. Seperti disebutkan di atas, puncak kisaran harga adalah level 0.7330 (garis tengah indikator Bollinger Bands, yang bertepatan dengan garis Kijun-sen pada D1). Pada gilirannya, level support (target ke bawah) terletak di 0.7220 – ini adalah garis bawah Bollinger Bands pada timeframe yang sama.
