Pada hari Rabu, indeks saham utama AS terus terkoreksi, yang telah berlangsung selama beberapa minggu. Indeks NASDAQ dan S&P 500 menutup hari Rabu dengan sedikit kenaikan, dan indeks Dow Jones sedikit menurun. Tetapi gambaran keseluruhan tidak berubah. Ingat, laporan inflasi untuk bulan September kemarin diterbitkan, dan ternyata harga kembali meningkatkan pertumbuhannya, menjadi 5,4% y/y. Selain itu, ingat bahwa nilai 5,4% adalah nilai maksimum selama 13 tahun terakhir. Jika inflasi mencapai 5,6%, itu akan menjadi nilai tertinggi dalam 30 tahun terakhir. Dengan demikian, investor memiliki sesuatu untuk dikhawatirkan.

Sementara itu, Kepala Federal Reserve Bank of Atlanta, Rafael Bostic, mengatakan bahwa penurunan jumlah lapangan kerja baru yang tercipta di ekonomi Amerika pada akhir September tidak bisa menjadi alasan untuk menolak pembatasan program stimulus kuantitatif pada November. Kami juga ingat bahwa dua laporan terakhir Nonfarm ternyata jauh lebih lemah daripada prakiraan dan menunjukkan penurunan indikator yang signifikan. Namun, Bostic percaya bahwa pasar tenaga kerja telah pulih ke nilai yang baik dan akan terus pulih, hanya dengan laju yang lebih lambat. "Saya tidak menentang dimulainya penurunan pada November. Saya pikir kemajuan yang diperlukan telah terbentuk, dan semakin cepat kita memulai penurunan, semakin baik," kata kepala Bank Federal Reserve Atlanta dalam sebuah wawancara dengan The Financial Times. Bostic juga menyatakan bahwa jumlah lowongan terbuka mendekati level rekor, dan pencari kerja telah mendapar pekerjaan. Selain itu, situasi di pasar tenaga kerja akan membaik berkat stabilnya situasi terkait "virus corona." Salah satu anggota komite moneter The Fed juga percaya bahwa QE perlu dikurangi sedini mungkin guna menciptakan kemungkinan kenaikan suku bunga jika diperlukan pada tahun 2022.

Pendapat serupa kemarin disuarakan oleh Deputi Federal Reserve AS, Richard Clarida. Ia juga percaya bahwa pasar tenaga kerja telah pulih dengan cukup baik, dan inflasi yang tinggi telah berlangsung lebih lama dari perkiraan semula. Terlebih, inflasi belum mulai menurun, dan ada risiko pertumbuhan yang berkelanjutan. Oleh karena itu, Clarida percaya bahwa QE perlu dikurangi pada bulan November. Namun, pernyataan terakhir terkait masalah ini akan tetap ada pada Jerome Powell, yang telah mengambil posisi paling hati-hati dalam beberapa bulan terakhir, yang menyatakan bahwa pasar tenaga kerja belum cukup pulih untuk menghilangkan dukungan dalam bentuk QE. Dengan demikian, ada juga orang-orang di dewan Fed yang tidak ingin terburu-buru memangkas insentif. Namun, kemungkinan awal penyelesaian program QE pada bulan November sekarang sekitar 70%, meskipun pada bulan September laporan Nonfarm lemah dan inflasi kuat.