Data final inflasi zona Euro biasanya tidak berpengaruh di pasar karena sebagian besar sejalan dengan estimasi awal yang berdampak signifikan pada pasar. Kemarin, tampaknya konfirmasi kenaikan inflasi menjadi 3,4% versus 3,0% menyebabkan Euro melemah. Mata uang tersebut mulai turun hampir bersamaan dengan rilisnya laporan inflasi. Namun, itu adalah kesan yang menipu. Penyebab sebenarnya atas melemahnya Euro adalah dinamika harga gas. Pada pembukaan sesi Eropa, gas alam mencetak keuntungan. Sementara itu, selama sesi Amerika Utara, harga jatuh dan Euro mulai naik pada saat yang bersamaan. Akibatnya, mata uang kembali ke level tertinggi korektifnya.

Inflasi zona Euro:

Namun demikian, alasan utama untuk perilaku pasar seperti itu adalah kalender ekonomi makro yang kosong. Namun, hari ini, data klaim pengangguran mingguan akan dirilis di Amerika Serikat. Klaim awal diperkirakan naik 2 ribu dan klaim berkelanjutan turun 118 ribu. Oleh karena itu, keadaan pasar tenaga kerja AS terus membaik dan kemungkinan akan mengarah pada Dolar AS yang bullish.

Klaim Pengangguran Berkelanjutan Amerika Serikat:

EURUSD menelusuri kembali dari titik pivot 1.1530, tempat pembeli terhenti. Kuotasi akan tertahan sementara di kisaran level Fibonacci 23.6/38.2.

Relative Strength Index (RSI) terletak di antara garis 50 dan garis 70 pada grafik per jam, menunjukkan naiknya permintaan untuk posisi long.

Pada grafik harian, kita bisa melihat tren turun dengan pergerakan korektif dalam strukturnya.

Prospek:

Dalam situasi saat ini, kuotasi akan ditahan sementara di antara level Fibonacci. Akibatnya, sentimen pasar dapat berubah dan langkah korektif kemungkinan akan berhenti.

Sinyal jual diperkirakan akan terbentuk jika harga berkonsolidasi di bawah 1.3610, mengarah ke pemulihan harga.

Jika analisis indikator kompleks, ada sinyal jual untuk trading jangka pendek dan intraday karena lompatan dari level Fibonacci 38.2.