Indeks-indeks saham utama terus naik dan mencetak rekor baru. Pasca koreksi berkepanjangan yang berlangsung selama beberapa minggu, S&P 500, NASDAQ, dan Dow Jones melanjutkan pergerakan naiknya, yang sesuai dengan ekspektasi kami. Telah dikatakan bahwa ada kondisi yang menguntungkan bagi pertumbuhannya di pasar saat ini. The Fed terus menyuntikkan $120 miliar setiap bulannya ke dalam perekonomian dan investor melakukan yang terbaik untuk melindungi aset mereka dari inflasi dengan menempatkan uang di saham bullish dan mata uang kripto. Jadi, selama dana terus mengalir ke ekonomi Amerika, indeks saham AS akan terus naik, meskipun situasinya mungkin sedikit berubah setelah 3 November, jika Fed mengumumkan pengurangan QE. Namun, regulator belum membuat keputusan. Mungkin saja bank sentral menunda pembatasan pembelian obligasi hingga Desember, mengingat rendahnya tingkat NonFarm Payrolls dalam dua bulan terakhir.

Pada saat yang sama, Presiden AS, Joe Biden, melanjutkan pembicaraan dengan Senat Demokrat terkait paket sosialnya. Biden ingin ukuran paket tidak kurang dari $2 triliun. Namun, Partai Republik tidak menyetujuinya. Sebenarnya, ini bukan tentang Partai Republik, beberapa rekan Demokrat Biden juga menentang pengeluaran global semacam itu. Senator Demokrat moderat, Kyrsten Sinema dan Joe Manchin, mengatakan bahwa $2 triliun terlalu banyak untuk ukuran paket ini dan batas pengeluaran tidak boleh kurang dari $1,5 triliun. Pada saat yang sama, Senat dapat mengesahkan undang-undang tersebut jika didukung oleh 60 senator. Ini berarti bahwa semua Senat Demokrat dan 10 anggota Republik harus menyetujui RUU Biden senilai $2 triliun. Pada titik ini, Partai Republik enggan mendukung undang-undang tersebut. Semua anggota Senat Republik secara terbuka menentang RUU dengan batas pengeluaran yang begitu besar. Selain itu, ada juga rencana infrastruktur senilai $3,5 triliun. Dengan kata lain, Demokrat perlu mengamankan dukungan dari Partai Republik, yang akan sangat sulit dilakukan, atau menghapus aturan filibuster, yang akan memungkinkan mereka membuat keputusan dengan minimal mayoritas 50+ suara. Pada saat yang sama, Senator Manchin menentang penghapusan filibuster, yang ia yakini tidak masuk akal. Apalagi, Demokrat sendiri lebih dulu menggunakan aturan ini ketika mereka masih menjadi minoritas di Senat. Dengan demikian, kedua paket tersebut belum disetujui dan Demokrat ingin mereka mendapatkan dukungan bipartisan. Namun, sejauh ini, kedua pihak tidak dapat menemukan titik temu karena mereka memiliki pandangan yang berbeda terkait undang-undang tersebut.