Indeks saham utama ditutup lebih rendah di hari Rabu. Secara keseluruhan, mereka masih melayang disekitar level tinggi historis mereka. Sementara itu, bahkan lebih banyak ahli dan analis memperkirakan pasar saham AS akan bearish. Mereka menunjukkan bahwa pasar saham AS benar-benar "berendam" dalam likuiditas dari Fed dalam 18 bulan terakhir. Berbagai estimasi menunjukkan bahwa pada masa ini, Federal Reserve merilis setidaknya $4 triliun. Beberapa dari uang ini, tentunya, diselesaikan pada pasar saham, dan beberapa diantaranya di pasar crypto. Hal ini menjelaskan mengapa kedua pasar bullish selama pandemi ketika mereka sebenarnya telah bearish. Namun, uang yang disuntikan untuk perekonomian sebagai bagian dari program stimulus tidak bisa begitu saja menyelesaikannya. Dana tersebut mendorong seluruh harga lebih tinggi. Inflasi di Amerika Serikat telah berada di tingkat 5,4% dalam beberapa bulan. Pada waktu yang sama, banyak sektor perekonomian mencatat kenaikan harga yang bahkan lebih besar. Sebagai contoh, real estate AS naik elbih cepat 5% per tahun. Beberapa ahli membicarakan tentang inflasi 25% atau 30%. Sementara itu, energi mendorong harga bahan bakar. Dengan kata lain, kenaikan harga mendorong investor mencari instrumen investasi yang sangan menguntungkan agar tidak kehilangan modal mereka.

Bagaimanapun juga, jika anda hanya berinvestasi pada saham, pengembaliannya tidak akan mampu menutupi inflasi. Biasanya, pengembalian saham berfluktuasi dalam kisaran 1-3% per tahun. Sebagai contoh, pendapatan dari raksasa teknologi Aple dan Microsoft tidak melampaui 1%. Meskipun demikian, permintaan untuk saham dari raksasa teknologi dan perusahaan besar lainya telah naik dalam 18 bulan terakhir. Alasan untuk pertumbuhan permintaan untuk saham tersebut yang sama yang mengendalikan bitcoin. Sebagian besar peserta pasar berinvestasi dalam instrumen ini, dengan demikian mendorong kenaikan nilai mereka, yang mengakibatkan kenaikan aset itu sendiri. Oleh karena itu, modal meningkat lebih dari 5% per tahun. Pada waktu yang sama, lebih banyak ahli menyarankan bahwa setelah penyelesaian proses tapering Fed, situasi pada pasar saham akan berubah drastis. Pertama, arus kas akan mulai turun dan pasar saham pada akhirnya akan mengalami kurangnya likuiditas. ada pertengahan tahun mendatang. Program QE kemungkinan akan sepenuhnya dibatasi, dan Fed akan mulai meningkatkan suku bunga, yang juga akan memberikan dampak buruk bagi pasar saham. Secara keseluruhan, berbagai pengetatan dari kebijakan moneter buruk bagi indeks saham dan baik untuk dolar AS. Untuk alasan tersebut, pasar saham diperkirakan akan memasuki koreksi dalam 6 bulan mendatang. Bahkan jika akan ada cukup likuiditas, banyak investor memperkirakan bahwa gelembung akan meletus, mungkin akan mulai menjual beberapa dari saham mereka. Hal yang sama berlaku untuk bitcoin.