Pasangan EUR/USD diperdagangkan dalam kisaran 150 poin kemarin, menunjukkan peningkatan volatilitas. Terendah hari ini dikonsolidasikan di level 1,1235, sedangkan tertinggi di 1,1383. Pergerakan intraday seperti itu jarang terjadi.
Trader EUR/USD berada dalam posisi yang menarik. Di satu sisi, ada varian baru virus Corona, Omicron, yang menakutkan dengan peningkatan penularannya, sementara Kepala Fed Jerome Powell, mengejutkan dengan sikap "hawkish". Tidak mudah untuk memecahkan teka-teki seperti itu, mengingat fakta bahwa kepala Federal Reserve khawatir tentang penyebaran "modifikasi" baru COVID-19. Tidak ada keraguan – jika bukan karena Omicron, pasangan EUR/USD sudah akan berada di area angka ke-10, memainkan retorika hawkish dari kepala regulator Amerika. Namun, pasar dan sejarah tidak mentolerir pengandaian.
Oleh karena itu, faktanya adalah bahwa putaran kemarin diserahkan kepada pembeli EUR/USD, yang mampu mengembalikan pasangan ke area 1,13. Ketakutan akan Omicron membayangi semua faktor fundamental lainnya: "skenario apokaliptik" yang diwarnai secara emosional dari pengulangan tahun 2020 bertahan.
Namun, mari membahas Powell yang telah mengejutkan. Sebagai bagian dari pidato kemarin di Senat, kepala Fed menyuarakan ungkapan paling penting yang telah ditunggu-tunggu oleh banyak pakar dan trader. Dia menyatakan bahwa mengingat tren baru-baru ini, saatnya untuk mengkarakterisasi inflasi AS dengan cara yang berbeda, menghilangkan kata "sementara" dalam definisi. Kepala Fed mengakui bahwa pertumbuhan inflasi di Amerika Serikat tidak bersifat sementara. Ini telah dibahas selama beberapa bulan oleh banyak ekonom dan ahli strategi mata uang dari bank-bank terbesar, serta perwakilan dari "sayap hawkish" Fed.
Kata-kata yang disuarakan oleh Powell adalah keadaan penting yang bersifat fundamental. Dia membuka blokir jalan untuk pengetatan parameter kebijakan moneter. Selain itu, langkah pertama untuk menaikkan suku bunga akan dilakukan pada pertemuan bulan Desember. Kita berbicara tentang peningkatan laju pembatasan program insentif. Menyadari fakta bahwa inflasi tidak lagi bersifat "sementara", Powell menyatakan bahwa pembatasan QE disarankan untuk diselesaikan beberapa bulan sebelumnya. Dia berjanji akan mengangkat masalah ini pada pertemuan Fed berikutnya, yang akan diadakan pada 14-15 Desember.
Pengumuman ini "cocok" dengan skenario hawkish, yang disuarakan, khususnya, oleh para ahli Goldman Sachs. Mereka memperkirakan penyelesaian awal program stimulus dan kenaikan suku bunga ganda pada tahun 2022 – pada bulan Juli dan pada salah satu pertemuan terakhir tahun depan. Awalnya, Fed berencana untuk menyelesaikan QE pada Juli tahun depan, tetapi tampaknya, program tersebut akhirnya akan dibatasi pada awal musim semi. Ada kemungkinan bahwa pada bulan Juni atau Juli, regulator akan "matang" untuk putaran pertama kenaikan suku bunga. Untuk saat ini, kita dapat membicarakannya tidak hanya dalam konteks asumsi hipotetis komunitas ahli. Pernyataan Jerome Powell kemarin memungkinkan kita untuk berbicara tentang implementasi skenario hawkish dalam konteks praktis.
Mengapa bears EUR/USD kehilangan inisiatif di tengah keadaan seperti itu? Menurut saya, ini akibat Omicron. Varian baru virus Corona ini belum sepenuhnya dipelajari, sementara banyak asumsi/tebakan/pengamatan membuat takut para trader pasar mata uang. Para ilmuwan hanya akan tahu dalam tiga sampai empat minggu sampai sejauh mana Omicron dapat melewati kekebalan yang dibentuk oleh vaksin atau antibodi, dan apakah mengarah pada gejala klinis yang lebih buruk. Berdasarkan data awal (tidak dikonfirmasi secara ilmiah), Omicron bahkan lebih menular daripada varian Delta. Kemungkinan besar, ini akan menyebabkan lonjakan tajam dalam infeksi, yang dapat memberi tekanan pada sistem medis banyak negara di dunia. Di sisi lain, laporan tidak resmi dari sejumlah dokter yang merawat pasien varian Omicron di Afrika Selatan menyatakan bahwa jenis baru Covid ini menunjukkan gejala ringan – batuk kering, demam, kelelahan. Belum ada informasi tentang efektivitas vaksin dalam konteks Omicron. Sementara itu, kepala Pfizer telah menyatakan bahwa vaksin Comirnaty akan memberikan perlindungan terhadap penyakit yang parah ketika pasien memerlukan rawat inap atau perawatan intensif. Selain itu, ia menyatakan bahwa spesialis perusahaan akan memodernisasi obat dalam 2-3 bulan, dengan mempertimbangkan sifat-sifat Omicron.
Oleh karena itu, banyaknya informasi seputar varian COVID-19 yang baru ini membayangi pidato Kepala Fed Jerome Powell, yang sebenarnya mengumumkan pengetatan parameter kebijakan moneter. Bulls USD kalah dalam putaran tetapi tidak kalah dalam pertarungan. Bagaimanapun, perlu dicatat bahwa Kepala Federal Reserve meletakkan dasar untuk penguatan lebih lanjut terhadap mata uang AS – dan terlebih lagi dipasangkan dengan Euro, yang berada di bawah tekanan latar belakang posisi "dovish" pada ECB. Segera setelah kepanikan tentang Omicron menjadi sia-sia, yang mungkin terjadi minggu depan, faktor fundamental "klasik" akan dimasukkan dalam kinerja, yang akan menguntungkan Dolar AS dan terutama dipasangkan dengan Euro.
Oleh karena itu, saat ini yang terbaik adalah mengambil posisi wait and see untuk pasangan EUR/USD atau membuka posisi short, dengan target turun 1,1280 (garis Tenkan-sen pada D1) dan 1,1186 (terendah tahun ini). Menurut saya, pasar meremehkan pentingnya laporan kemarin. Bagaimanapun, Powell bergabung dengan kubu hawkish Fed dengan memperkuat retorikanya. Tak ayal, setelah menerapkan tahap pertama (pembatasan awal QE), regulator akan melanjutkan ke tahap kedua, yakni kenaikan suku bunga secara bertahap namun konsisten.
