Tampaknya gelombang kepanikan yang dipicu oleh munculnya varian baru virus corona sudah mendekati klimaks dan akan segera mereda. Mendukung skenario tersebut, berita terbaru COVID-19 dan hasil pertemuan OPEC+, di mana strategi yang telah disepakati sebelumnya diputuskan tidak berubah, yang secara tidak langsung menunjukkan bahwa OPEC+ tidak melihat ancaman dari Omicron.

Secara statistik, WHO belum mengkonfirmasi kasus parah yang disebabkan oleh varian baru tersebut, kebanyakan kasus "lebih ringan" daripada Delta, dan belum ada bukti bahwa vaksin yang digunakan kehilangan efektivitasnya. Kepala petugas medis Australia, Paul Kelly, mengatakan ada tanda-tanda bahwa Omicron tidak lebih berbahaya daripada Delta. Pada saat yang sama, Menteri Kesehatan Israel, Nitzan Horowitz, melihat tanda-tanda bahwa orang yang divaksinasi dengan vaksin yang valid juga akan terlindungi dari opsi ini. Berita itu benar-benar menenangkan, sehingga gelombang kepanikan jelas terhenti.

Jika Omicron menyebabkan gejala yang lebih ringan daripada Delta, maka itu berarti pada akhirnya hanya satu hal – kemungkinan yang semakin besar bahwa COVID-19 akhirnya akan berakhir tahun depan atau virus akan berubah menjadi penyakit musiman normal tanpa dampak serius, yang berarti tidak ada alasan untuk mendukung sebagian besar tindakan anti-covid. Begitu diterima oleh pasar, berita ini akan menyebabkan peningkatan tajam dalam permintaan risiko dan ledakan pertumbuhan ekonomi global. Sebagian besar negara mendekati tingkat hipotetis "kekebalan kolektif", yaitu, faktor vaksinasi berhenti mempengaruhi ekspektasi pasar, dan faktor varian yang lebih lemah, tidak termasuk penyakit parah, menjadi dominan.

Keputusan OPEC+ untuk mematuhi strategi yang disetujui sebelumnya dan meningkatkan produksi pada Januari dengan rencana 400 ribu barel sebulan lalu juga merupakan tanda meningkatnya minat terhadap risiko. Kekhawatiran bahwa minyak akan turun di bawah $65/bbl tidak mungkin diterapkan, karena ini menunjukkan bahwa aliansi tersebut tidak melihat alasan untuk takut terhadap varian baru COVID-19. Ini menjadi pertanda baik bagi pasar. OPEC+ berasumsi bahwa permintaan minyak global akan terus tumbuh, yang berarti menganggap skenario pemulihan krisis sebagai prioritas, yang merupakan sinyal bullish bagi para pemain.

Selama kemarin, ekspektasi terhadap suku bunga Federal Reserve AS juga berubah ke sisi yang lebih hawkish. Pidato pada hari Rabu oleh beberapa anggota Fed sangat mirip, ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga pertama pada Mei 2022 bergeser dari 86% menjadi 95%. Namun, mungkin terlalu dini untuk menarik kesimpulan akhir.

Publikasi data inflasi untuk November mungkin mengejutkan para pembeli. Dilihat dari yield obligasi TIPS yang terproteksi inflasi, puncaknya terbentuk pada 15 November, dan sejak Jumat lalu turun cukup banyak, yang berarti, bisnis takut terhadap gelombang baru krisis dan belum mengubah pola pikirnya menjadi lebih optimis karena Omicron yang tidak lebih berbahaya.

Ternyata, intinya Omicron tidak akan berdampak negatif pada laju normalisasi kebijakan moneter oleh bank sentral dunia. Jika ini masalahnya, maka kita harus memperkirakan kembalinya risiko dalam beberapa hari mendatang.

Publikasi laporan ketenagakerjaan AS untuk November hari ini kemungkinan besar tidak akan berdampak kuat pada pasar kecuali jika data final sangat menyimpang dari prakiraan, karena perhatian para trader sekarang terutama dipenuhi dengan berita terkait Omicron.

Diharapkan laporan akan rilis cukup kuat. Kanada akan menerbitkan laporan serupa, yang pada akhirnya dapat menyebabkan volatilitas kuat pada USD/CAD. Setelah itu, ISM untuk sektor jasa akan diterbitkan. Tingkat pertumbuhan di sektor ini diperkirakan akan sedikit turun dari 66,7 menjadi 65p, tetapi akan tetap sangat tinggi, yang juga akan memberikan alasan tambahan untuk kenaikan dolar.

Dapat diasumsikan bahwa penutupan minggu ini akan positif. Pasangan USD/JPY akan ditutup di atas level saat ini dan mungkin mencapai 113.60/70. Minyak akan diperdagangkan naik, yang akan membentuk dasar stabil bagi mata uang komoditas.